Keturunanketurunan Rasulullah saw dan para sahabat Ghalib Luai
Skanaacom, JAKARTA - Para raja di Kerajaan Kediri merupakan keturunan dari Raja Airlangga. Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan besar di nusantara.
Ditanah kelahiran Arung Palakka, Cicu mengunjungi beberapa lokasi pemakaman.
SILSILAHKETURUNAN PADUKA RAJA TUN SRI LANANG September 24, 2019 Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps; Keturunan Bendahara Paduka Raja . Tun Muhammad @ Tun Sri Lanang Malaysia. Tun Sri Lanang. Datuk Bendahara yang ke Aceh. Tun Anum BSM. Tun Jenal BPR. Datuk Sekudai. Datuk Pasir Raja,Muar ( 1699 )
Silsilahkeluarga Person/raja, garis keturunan, kerabat, saudara, hubungan keluarga dari Person/raja [1] Keluarga Dekat Person/raja Berikut hubungan pertalian keluarga dekat dari Person/raja, yang terlibat langsung baik berupa orang tua, anak, saudara dan pasangan (jika ada).
poster pelestarian hewan dan tumbuhan yang mudah digambar dan simple. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Xfk7vlbtOsmdjOfOFSXX9bzmcuW-OFloh4gucTgtfzx0z7Md26msA==
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID xo1sy2xQZqu7xb8TWHsnAWy5TgHtLqHCiPZ6f4vR-Tkj9SOubNjD3w==
ï»ż403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID eLgPMImXtjYMeaASG8tHtE2cifdKywgRc_B_1qWF4cDVDaeaTmtKog==
Sejarah Keluarga Kerajaan SaudiUntuk mengetahui sejarah keluarga Kerajaan Arab Saudi, kita perlu melacak akarnya kembali ke peradaban paling awal di Jazirah Arab. Selama berabad-abad, Jazirah Arab telah memainkan peran penting dalam sejarah sebagai pusat perdagangan kuno dan sebagai tempat pusat kelahiran Agama strategis di antara dua pusat besar peradaban pada saat itu, Lembah Sungai Nil dan Mesopotamia, Jazirah Arab adalah persimpangan jalan dunia kuno. Perdagangan sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan di kawasan itu; rute karavan memungkinkan kehidupan dalam iklim di Jazirah itu mengembangkan jaringan rute perdagangan yang rumit untuk mengangkut barang-barang pertanian yang sangat dicari di Mesopotamia, Lembah Nil, dan Cekungan Mediterania. Barang-barang ini termasuk almond dari Taif, kurma dari banyak oasis, dan aromatik seperti kemenyan dan mur dari dataran besar melakukan perjalanan dari tempat yang sekarang Oman dan Yaman, di sepanjang rute perdagangan besar yang melintasi Provinsi Asir Arab Saudi dan kemudian melalui Mekah dan Madinah, akhirnya tiba di pusat-pusat kota di utara dan di Jazirah Arab sebagian besar tetap tidak tersentuh oleh kekacauan politik di Mesopotamia, Lembah Nil dan Mediterania timur. Barang dan jasa mereka sangat diminati terlepas dari kekuatan mana yang dominan saat ini â Babel, Mesir, Persia, Yunani atau Roma. Selain itu, hamparan padang pasir yang luas di Jazirah itu membentuk penghalang alami yang melindunginya dari invasi oleh tetangga yang kuat saat Nabi Muhammad dan Peradaban IslamSekitar tahun 610 M, Muhammad, seorang pemuda yang berasal dari pusat komersial kota Mekah menerima wahyu dari Allah melalui perantara Malaikat Jibril dan diangkat menjadi Nabi. Nabi Muhammad kemudian berdakwah kepada kaumnya dan menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan hingga akhirnya Nabi Muhammad berhasil menegakkan peradaban baru, Peradaban Islam di Jazirah dari 100 tahun setelah kelahiran Islam, Peradaban Islam terus meluas dari Spanyol hingga ke bagian India dan Cina. Meskipun pusat-pusat kekuasaan politik telah pindah Jazirah Arab, perdagangan tetap berkembang di daerah tersebut dan Kota Mekkah dan Madinah menjadi pusat ibadah umat bahasa Arab sebagai bahasa pembelajaran internasional adalah faktor utama lain dalam pengembangan budaya Jazirah Arab. Dunia Muslim menjadi pusat pembelajaran dan kemajuan ilmiah selama apa yang dikenal sebagai âZaman Keemasanâ. Para cendekiawan Muslim memberikan kontribusi besar dalam banyak bidang, termasuk kedokteran, biologi, filsafat, astronomi, seni, dan sastra. Banyak ide dan metode yang dipelopori oleh para sarjana Muslim menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern saat Islam berkembang pesat hingga abad ke-17, kemudian terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan Islam yang lebih kecil. Jazirah Arab secara bertahap kemudian memasuki periode isolasi yang relatif, meskipun Mekah dan Madinah tetap menjadi jantung spiritual dunia Islam dan terus menarik para peziarah dari banyak Negara Saudi PertamaPada awal abad ke-18, seorang Ulama Islam dan reformis bernama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai mengajak masyarakat di daerahnya untuk kembali ke ajaran Islam yang asli. Beliau awalnya mendapat penentangan dari para cendekiawan dan pemimpin agama setempat yang memandang ajarannya sebagai ancaman terhadap basis kekuasaan mereka. Syaikh kemudian mencari perlindungan ke kota Dirâiyyah, yang dikuasai oleh Muhammad bin Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad bin Saud kemudian bekerja sama untuk mendedikasikan diri mereka untuk mengembalikan ajaran Islam yang murni kepada masyarakatnya. Dalam semangat itu, Muhammad bin Saud mendirikan Negara Saudi Pertama dengan ibukota Dirâiyyah, yang makmur di bawah bimbingan Syaikh Muhammad bin Abdul tahun 1788, Negara Saudi Pertama berhasil memerintah seluruh wilayah yang dikenal sebagai Najd. Pada awal abad ke-19, kekuasaannya terus meluas ke sebagian besar Jazirah Arab, termasuk Mekah dan dan keberhasilan Al-Saud membangkitkan kecurigaan Kekaisaran Ottoman, penguasa dominan di Timur Tengah dan Afrika Utara pada saat itu. Pada tahun 1818, Kekaisaran Ottoman mengirim pasukan ekspedisi besar yang dipersenjatai dengan artileri modern ke wilayah barat Arab. Tentara Ottoman mengepung Kota Dirâiyyah. Pasukan Ottoman meratakan kota dengan senjatanya dan membuatnya tidak dapat dihuni secara permanen dengan menghancurkan sumur dan mencabut semua pohon Saudi KeduaPada 1824, keluarga Al-Saud berhasil mendapatkan kembali kendali politik di Jazirah Arab tengah. Penerus Kelurga Al-Saud, Turki bin Abdullah Al-Saud memindahkan ibukotanya ke Riyadh, sekitar 20 mil selatan Dirâiyyah, dan mendirikan Negara Saudi Kedua. Selama 11 tahun pemerintahannya, Turki Al-Saudi berhasil merebut kembali sebagian besar tanah yang hilang sejak penyerangan Utsmani. Ketika ia memperluas kekuasaannya, ia mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa rakyatnya menikmati hak-hak, dan ia memperhatikan kesejahteraan bawah Turki dan putranya, Faisal, Negara Saudi Kedua menikmati masa damai dan kemakmuran, dan perdagangan dan pertanian berkembang. Ketenangan itu hancur kembali pada tahun 1865 saat Kekaisaran Ottoman yang baru memperluas wilayah ke Jazirah Arab. Tentara Ottoman merebut bagian-bagian dari Negara Saudi, yang pada waktu itu diperintah oleh putra Faisal, Abdulrahman. Dengan dukungan Ottoman, keluarga Hail Al-Rashid melakukan upaya bersama untuk menggulingkan Negara Saudi dengan pasukan yang jauh lebih besar dan lebih lengkap, Abdulrahman bin Faisal Al-Saud terpaksa meninggalkan perjuangannya pada tahun 1891. Dia mencari perlindungan dengan suku-suku Badui di padang pasir luas di Arabia timur yang dikenal sebagai Rub Al-Khali. Dari sana, Abdulrahman dan keluarganya melakukan perjalanan ke Kuwait, di mana mereka tinggal sampai tahun 1902 dan membawa putranya yang masih muda, Abdulaziz, yang kemudian mendirikan Kerajaan Arab Saudi Modern Arab Saudi Fase KetigaAbdulaziz muda bertekad untuk mendapatkan kembali warisannya yang direbut oleh Keluarga Hail Al-Rashid dan Ottoman, yang telah mengambil alih Riyadh dan mendirikan Kegubernuran Ottoman di sana. Pada tahun 1902, Abdulaziz muda, yang hanya ditemani 40 pengikutnya mengadakan pawai malam yang berani menuju Riyadh untuk merebut kembali jantung kota, yang dikenal sebagai Benteng Masmak. Peristiwa legendaris itu menandai awal pembentukan Negara Saudi berhasil kembali mendapatkan Kota Riyadh, Abdulaziz kemudian berhasil merebut kembali semua Hijaz, termasuk Mekah dan Madinah, pada tahun 1924 hingga 1925. Dengan pengaruhnya, Abdulaziz berhasil menyatukan suku-suku yang bertikai menjadi satu tanggal 23 September 1932, negara itu diresmikan menjadi Kerajaan Saudi Arabia dengan Islam sebagai agama resmi negara, Bahasa Arab sebagai bahasa nasional dan Al-Quran dan Al-Hadits sebagai Raja Abdulaziz Al-Saud mendirikan Kerajaan Arab Saudi modern Saudi Fase ke-III pada tahun 1932, transformasi Jazirah Arab menjadi sangat mencengangkan. Dalam beberapa dekade singkat, Jazirah Arab telah berubah dari gurun pasir menjadi negara modern yang canggih dan pemain utama di panggung Keluarga Kerajaan Arab SaudiBeberapa hari terakhir ini, beredar kabar yang mengatakan bahwa Keluarga Al Saud berasal dari keturunan Yahudi. Dari kabar tersebut, Raja Arab Saudi berasal dari seorang Yahudi bernama Mordakhai bin Ibrahim bin Moshe. Benarkah demikian?Berdasarkan manuskrip silsilah Keluarga Al Saud, yang saat ini tersimpan baik di Daarah Malik Abdulaziz, Riyadh, sebuah Yayasan Penelitian dan Pelestarian sejarah dan budaya Arab Saudi dapat ditelusuri asal usul dan silsilah Keluarga Al Manuskrip tersebut dituliskan Saud bin Abdulaziz bin Muhammad bin Saud bin Muhammad bin Muqrin bin Markah bin Ibrahim bin Musa bin Rabia bin Manea bin Rabiaa Al-Rubai Al-Waazid Al-Yazidi dari Al-Waazid Bani catatan tersebut, Keluarga Al Saud berasal dari seseorang bernama Maniâ bin Rabiâa alâMuraydi. Maniâ bin Rabiâah al-Muraydi adalah tokoh leluhur tertua dari Keluarga Al-Saâud yang berasal dari Kafilah Bani Hanifah adalah salah satu suku Arab lama yang terkenal. Nama kafilah ini berasal dari Hanifah bin Lajim bin Shaâab bin Ali bin Bakr bin Waâil bin Qasith bin Hinb bin Afsha bin Duâami bin Judailah bin Asad bin Rabiâah bin Nazzar bin Maâad bin redaksi Dari data silsilah ini dapat dilihat bahwa Keluarga Al Saud bukanlah keturunan Yahudi. Jika Adnan yang dimaksud adalah salah seorang nenek moyang Bangsa Arab yang merupakan keturunan Nabi Ismail, maka silsilah Raja Arab Saudi tersambung hingga kepada Nabi Ismail bin Ibrahim Alaihimassalam. Wallahu aâ Saudi Royal Family News and Information, Samin 2015. Of Sand or Soil Genealogy and Tribal Belonging in Saudi ArabiaJames Wynbrandt 2010. A Brief History of Saudi ArabiaRedaktur Hermanto Deli
Sebelum terbentuknya Sinjai, wilayah tersebut terdiri dari beberapa kerajaan kecil yang tergabung kedalam beberapa konfederasi atau persekutuan, diantaranya persekutuan Tellu limpoe yang terdiri dari kerajaan-kerajaan dekat pesisir pantai, yakni Kerajaan Tondong, Bulo-bulo dan ada persekutuan Pitu Limpoe yang terdiri dari kerajaan-kerajaan di daratan tinggi, yakni Kerajaan Turungen, Manimpahoi, Terasa, Pao, Manipi, Suka dan Bala Suka. Di anatar kedua persekutuan itu, hanya Tellu Limpoe lah yang memiliki pengaruh kerajaan-kerajaan tersebut tergabung ke dalam persekutuan, namun pelaksanana roda pemerintahan tetap berjalan pada wilayahnya dari mana asal-usul nama Sinjai itu muncul? Untuk menjawab peryanyaan itu, terdapat beberapa versi kisah yang menceritakan sejarah kemunculan dan penamaan juga Dari Mana Asal-usul Nama Bulukumba?Versi yang pertama mengatakan bahwa nama Sinjai berasal dari kata sijai dalam bahasa Bugis yang berarti disatukan oleh jahitan, maksudnya adalah hubungan kekerabatan antara kerajaan-kerajaan di wilayah itu sangat erat bagaikan disatukan oleh ini diperjelas dengan adanya gagasan dari La Massiajeng, Raja Lamatti ke-10 untuk memperkokoh persaudaraan antara kerajaan Bulo-Bulo dan Lamatti dengan ungkapannya âpasijai singkerunna Lamatti na Bulo-Buloâ artinya satukan keyakinan Lamatti dengan Bulo-Bulo, setelah La Massiajeng wafat, ia digelari dengan nama Matinroe sejarawan Universitas Hasanuddin, Prof Dr Mattulada, secara etimologis Sinjai berasal dari kata sanjai dalam bahasa Makassar yang berarti sama banyaknya. Tradisi lisan atau yang sudah tercatat dalam lontara, menceritakan pada pertengahan abad XVI, ketika raja Gowa ke-10, Tunipallangga Ulaweng 1546-1565 berlayar kembali ke Gowa setelah berperang melawan kapalnya berlayar di sekitar Pantai Mangarabombang, raja Gowa menengok ke daratan dan bertanya, âapakanne rate? Kere jai ballaâna ri Maccini Sombala?â Negeri apakah di daratan itu? Mana lebih banyak rumah dibandingkan dengan Maccini Sombala? Perwira yang mengawal raja Gowa menjawab, âSanjai, sombangkuâ sama banyaknya tuanku, raja Gowa kemudian mengulang kata itu âSanjai.âBaca juga Dari Berru Hingga ke Barru, Inilah Sejarah Penamaan BarruSemua pasukan dalam kapal mendengar dan kemudian memahami negeri di daratan yang ditanyakan raja Gowa dengan nama Sanjai terletak di Tondong dan Bulo-Bulo. Kemudian dalam mengucapkan dan penanaman selanjutnya berubah meniadi Sinjai. Sampai kini di sekitar Mangarabombang, masih tetap ada satu desa yang bernama desa di Blangnipa, Sinjai pada tahun 1898. Foto Abbas Daming/PECINTA SEJARAH SULAWESI SELATAN FANS OF SOUTH SULAWESI HISTORY â yang sedikit berbeda diutarakan oleh Dr Edward L Poelinggomang, dosen sejarah Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, mengatakan, Sinjai dahulu bernama Baemoente. Perubahan nama terjadi ketika raja Gowa Tunipallangga Ulaweng dalam pelayaran ekspedi menaklukkan daerah pesisir timur jazirah selatan Pulau Sulawesi dan mendarat di Bulo-Bulo untuk mengamati dan menguasai negeri Gowa takjub melihat kesejahteraan dan kepadatan penduduk negeri ini. Raja Gowa kemudian berpesan kepada raja Bulo-Bulo, âengkau boleh menamakan negerimu ini dengan nama Sanjai, karena negerimu ini dihuni sama baiknya di negeri Gowa.âM. Arifin Muhammadiyah salah seorang penyumbang makalah dalam seminar penelusuran hari jadi Sinjai, yang berlangsung di Sinjai pada 2-3 Februari 1994, ia mengatakan penamaan Sinjai bermula ketika Raja Gowa Tunipallangga Ulaweng mengunjungi persekutuan Tellu Limpoe, raja Gowa menanyakan jumlah kerajaan yang tergabung dalam persekutuan Tellu juga Sejarah Asal Mula Kemunculan Nama dan Kota MakassarRaja yang tergabung dalam Tellu Limpoe kemudian menjawab sembilan kerajaan. Raja Gowa lalu membalas dengan mengatakan âsanjai Gowaâ sama banyaknya di Gowa, dan dari percakapan itulah kemudian nama Sanjai mulai dikenal dan melekat pada negeri-negeri di Tellu Limpoe sarnpai hari salah seorang pemerhati sejarah lokal Sinjai yang juga menyumbangkan makalahnya pada seminar penelusuran hari jadi Sinjai, ia mengatakan penamaan Sinjai tidak terlepas dalam konsep To Manurung yang merupakan cikal bakal pemimpin pertama di wilayah pertama memerintah di Sinjai berasl dari Manurungnge ri Tanralili yang tidak diketahui dari mana asal-usulnya dan diberi nama gelar Tippange Tana. Tippange Tana tidak menetap dalam suatu daerah sehingga masyarkat Bugis menamakannya âsajaâmiâ atau âsajaâi.âDalam bahasa Bugis, saja bearti lenyap dari pandangan kemudian muncul di tempat lain. Dari kata sajaâi ini kemudian berubah menjadi Sanjai dan juga Konsep Kepemimpinan To Manurung Pada Masyarakat Sulawesi SelatanPenggunaan nama Sinjai yang meliputi beberapa kerajaan lokal selama rentang abad XVII sampai abad XX memberi indikasi nama tersebut entah secara mitos maupun dengan fakta sejarah cukup jelas sejarah lokal mencatat sembilan kerajaan yang tercakup dalam negeri Sinjai. Tetapi dalam kenyataan hanya tiga kerajaan berpengaruh dan dikenal cukup luas, yaitu Tondong, Bulo-Bulo dan pada masa kolonial Belanda, wilayah Tellu Limpoe ini digabung menjadi satu wilayah pemerintahan dengan sebutan Goster Districten pada tahun 1861. Tanggal 24 Gebruari 1940, Gubernur Grote Gost menetapkan pembangian administratif untuk daerah timur termasuk residensi Celebes, dimana Sinjai berstatus sebagai Onderafdeling masa pendudukan Jepang, struktur pemerintahan dan namanya ditatah sesuai dengaan kebutuhan Bala Tentara Jepang yang bermarkas di kemerdekaan Indonesia, tanggal 20 Oktober 1959, Sinjai resmi menjadi sebuah kabupaten berdasarkan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959. Dan pada tanggal 17 Pebruari 1960 Abdul Latief dilantik menjadi Kepala Daerah Tingkat II Sinjai yang Pertama.
silsilah keturunan raja sinjai