RintikSedu berhasil menuntaskan keinginan pembaca (baca : saya, hehe) yang berharap Binta bersatu dengan Nugraha. Yah, akhirnya mereka bersatu juga. Tapi cerita cinta mereka perlu dikenang dan menjadi kenangan dalam novel ini. Sejatinya novel kata adalah cerita Binta dan Nugraha. Ini kisah mereka, dan saya senang bisa mengetahuinya. PRA Tentang perempuan yang mencintai rumah duka. Kinan, namanya, Kinanti. Ia mencintai kematian beserta serangkaian upacara kepergian karena di sanalah ibunya berada. Namun, seiring waktu berjalan, Kinan harus berhadapan dengan banyak kematian dalam bentuk yang berbeda-beda. adalahnovel berjudul KATA karya Rintik Sedu. Rintik Sedu itu sendiri merupakan nama pena dari Nadhifa Allya Tsana atau yang lebih dikenal dengan nama Ntsana. Ntsana merupakan salah satu penulis terkenal saat ini. Pertahun 2020 saja, ia telah menulis sebanyak sepuluh buku sejak tahun 2017. RintikSedu mencoba membuat kata-katanya menjadi puitis dan quotable untuk kids jaman now. Buatku yang udah melewati masa romantis cinta remaja, seharusnya novel ini bisa tamat dalam semalam atau dua malam deh. Tapi apa daya, karena malas dan sudah kutebak jalan ceritanya, jadi berminggu-minggu belum tamat, dan aku memang ingin menamatkannya Sebelumkita masuk ke resensi karya nya yang berjudul kata, kita simak dahulu sedikit tentang profil poster pelestarian hewan dan tumbuhan yang mudah digambar dan simple. Hallo Sobat Kuskus Pintar, artikel kali ini ceritanya saya bakal memberikan review buku. Hayo buku apa? Yup, saya mau memberikan Review Novel Kata karya Rintik Sedu. Judul KATAPenulis Rintik SeduPenerbit GagasmediaTahun terbit 2018Jumlah halaman 389 halamanISBN 978-979-780-932-4Harga P. Jawa Review Novel Kata Pada Sinopsis Tertera di belakang buku Berikut ini cuplikan review novel kata yang dimulai dari sinopsis di belakang buku Nugraha “Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku.” Biru “Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.” Binta “Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta." Menurut saya Jadi, menurut saya review novel kata ini akan bercerita panjang soal kisah asmara anak abege. Sebelumnya jadi kemarin saya pernah googling novel-novel best seller sama si mbah, nah salah satu novel yang banyak muncul ya buku ini "Kata". Pas lihat-lihat awalnya biasa saja, hingga suatu ketika ada salah satu temanku yang berkomentar " baca nih, menarik banget bukunya". Setelah lirik dan lirik, iya bener memang menarik bukunya. Padahal pas pertama lihat sinopsis yang ada di belakang buku, muncul persepsi negatif "Bukunya tentang bucin, saya tidak suka!!". Persepsi negatif itu perlahan hilang bersamaan halaman demi halaman yang saya baca. Novel "Kata" ini bergenre romance yang berkelas, kenapa saya berkata demikian? Karena setelah buanyakk baca novel-novel romance, buku ini sangat apik dengan balutan kata yang menarik. Tentu membuat pembaca merasa pengen lagi dan lagi serta tentunya tidak merasa bosan. Bahkan saya membaca buku ini sangat kilat, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya eh kok malah nyimpang gini. Maksud saya, sangking saya menyukai susunan kata-kata di novel itu maka semakin liar saya melahapnya, tentu tidak butuh waktu lama menghabiskannya. Bocoran sedikit, saya baca buku ini kurang dari seminggu dah kelar gaes hehe. Sayang kan gak ditulis, jadi saya kasih review novel kata ini ke kalian Sebagai seorang penikmata kata-kata, buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca di waktu senggang apalagi pas liburan dengan catatan untuk usia remaja. Buku ini boleh-boleh saja dibaca untuk ukuran dewasa seperti emak-emak atau bapak-bapak, tapi sensasi gregetannya agak kurang dapat. Jadi, mohon maaf untuk yang sudah merasa tidak memiliki gelora remaja harap jangan dibeli takutnya kecewa hehe. Sedikit bocoran isi buku Pada sampul buku kita akan disapa dengan cover yang memanjakan mata. Gambar senja serta dua orang yang duduk menghadap senja sukse menarik perhatian saya. Walaupun sebenarnya kita tidak boleh menilai sesuatu atas sampulnya, tetap saja eye catching itu first impression yang perlu diterima pembeli. Terus pada halaman awal kita disapa dengan kata-kata dari si penulis yang bikin saya lumer. "Untuk yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru." -Rintik Sedu- Untuk cerita itu sendiri, novel ini menceritakan kehidupan Binta yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi. Oiya novel ini berlatar belakang anak kuliahan, jadi cocok banget bagi teman-teman yang tidak menyukai kisah remaja anak SMA ya gitu deh hihi. Lanjut kembali ke cerita, Binta merupakan anak tunggal yang hidup bersama mamanya yang mengidap penyakit skizofrenia. Kemudian, Binta yang sudah lama ditinggal sang Ayah, mulai membenci sosok laki-laki yang akan mendekatinya kecuali sahabatnya dan si biru langit senja. Hingga suatu ketika Nugraha datang dan mengisi hari-hari binta. Bagaimana kelanjutannya? Mohon maaf saya tidak akan spoiler hehe. Menurut saya, penokohan antara Nugraha dan Biru benar-benar dibuat dengan karakter yang memiliki keunikan masing-masing. Biru dengan sejuta puisinya dan Nugraha dengan sejuta romantismenya. Saya sangat suka dengan salah satu kalimat yang berisi "kata-kata" yang di tulis oleh rintik sedu di dalam buku ini, sederhana sarat akan makna. Penasaran? Oke ini kutipannya "Kata. Semua dimulai dari satu kata. Satu kata menjadi satu kalimat. Satu kalimat menjadi satu paragraf. Satu paragraf menjadi satu halaman. Satu halaman menjadi satu bab. Satu bab menjadi satu buku. Dan satu buku itu menjadi satu suara. Mereka harus saling membaca dan saling mendengar. Mereka harus saling menerima dan melepaskan. Mereka membutuhkan sesuatu yang berunsur, mereka butuh sebuah kata, mereka butuh kata-kata untuk menjadi peta dan membebaskan keduanya dari jalur perjalanan yang salah..." Bagus bukan? Selain itu, saya juga menyukai puisi-puisi yang ada di buku ini. Banyak deh menariknya, kalo saya tulis semuanya di review novel kata ini yah jadi enggak asik dong. Spoiler terlalu dalam! Singkat cerita, buku ini menceritkan kisah cinta yang tak melulu ada alasannya. Cinta yang lahir begitu saja dan tak melulu perlu ada tanya serta jawab diantara kita. Ini cerita cinta yang dikemas dengan sederhana. Rintik Sedu, berhasil menuliskan idenya dengan jelas. Namun, tetap saja pribahasa "tak ada gading yang tak retak" mengisi di setiap karya. Ada beberapa kekurangan dari buku ini, menurut saya penokohan Nugraha yang diisi dengan kalimat romantisme terlalu berlebihan. Ya walaupun sebenarnya menarik, tetap saja perlu porsi yang pas agar tidak terkesan memaksa kehendak Nug. Kemudian, akhir dari novel ini juga terkesan dipercepat, kemungkinan dikarenakan buku ini sudah panjang dan perlu ditamatkan hehe. Over all, buku ini tetap menarik untuk dinikmati. Selamat membaca🤗 Note Pict by Membaca tidak harus membeli bukan? Tak punya uang, tetap ada banyak cara untuk membaca. Minjam punya temen misalnya hehe. Ayo gerakan literasi sejak dini! Terima kasih sudah membaca Review Novel Kata karya Rintik Sedu. Book yang terjebak di masa lalu, untuk yang sedang melangkah ragu, buku ini akan membantumu beranjak dari kata yang lalu, ke kata yang baru. — Rintik bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku.” — Nugraha.“Banda Neira adalah hari-hari terakhirku bersamamu. Kutitipkan segala rindu, cerita, dan perasaan yang tak lagi kubawa, lewat sebuah ciuman perpisahan. Berjanjilah kau akan melanjutkan hidupmu bersama laki-laki yang bisa menjaga dan menyayangimu lebih baik dariku.” — Biru.“Cinta pertama seorang perempuan yang didapat dari laki-laki adalah dari ayahnya. Dan cinta pertama itu, telah mematahkan hatiku. Ayahku sendiri membuatku berhenti percaya dengan yang namanya cinta. — Binta.“Nugraha, Biru, dan Binta saling membelakangi dan saling pergi. Mereka butuh kata-kata untuk menjelaskan perasaan. Mereka harus bicara dan berhenti menyembunyikan kata hati serta mencari jawaban dari sebuah perasaan.”Judul KataPenulisRintik seduEditor Sulung S. HanumPenerbit Gagas MediaHalaman vi+389 hlmISBN 978–979–780–930–4Harga dapat sebuah rekomendasi untuk membaca novel dengan judul Kata’ karya Rintik Sedu oleh adik saya. Sebenarnya saya tau siapa penulisnya, penulis yang aktif di salah satu platform menulis cerita itu sudah menerbitkan tiga novelsebelum menerbitkan novel satu ini. Namun, saya tidak pernah membaca satupun karya miliknya. Saya terlalu banyak membaca novel dengan cerita yang sama di masa sekolah dulu, jadi membuat saya bosan dan berhenti membaca cerita-cerita sejenis itu. Tapi, adik saya tidak berhenti untuk menyuruh saya membaca novel satu ini. Saya mulai mencari-cari review tentang novel ini, dan hasilnya nihil. Yang saya dapatkan hanya resensi dan feedback baik oleh para pembaca. Tentu saja itu tidak cukup untuk saya. Namun, saya dikirimi unggahan oleh adik saya, yang berisikan tentang curahan penulis tentang novel ini. Yang saya ingat adalah bahwa novel satu ini berbeda dari novel-novel sebelumnya. Dan yang penting adalah novel ini tidak tentang anak sekolahan. Maka dengan didasari oleh apa yang saya ceritakan ini, ditambah dengan rasa haus akan bacaan saya waktu itu, saya membeli dan membacanya. Harga di Gramedia kota saya cukup mahal, karena berada di luar Pulau Jawa, novel ini dijual dengan harga pertama yang menarik dari novel ini adalah covernya. Novel dengan tebal 396 halaman ini dibaluti oleh sampul yang menarik. Di covernya, tampak sepasang perempuan dan laki-laki yang duduk berdua menikmati senja. Senja yang indah. helloditta sudah mampu memikat mata pembaca dengan hanya sekali lirikan mata. Di dalamnya, di setiap pergantian bab, saya disuguhi oleh ilustrasi apik sesuai gambaran judul bab. Tidak lupa, pembatas novel. Pembatas novel ini benar-benar serasi jika disandingkan dengan judul novel. Simple dan cerita itu sendiri, novel ini menceritakan kehidupan Binta yang kemudian diisi oleh Nugraha dan Biru. Saya tidak ingin menceritakan lebih lanjut karena tidak ingin terkesan menjadi spoiler. Namun, kalimat “Tentang senja yang kehilangan langitnya.” itu benar sekali. Binta benar-benar kehilangan langitnya, tapi dia mendapatkan yang lebih baik dari langit, ialah awan dengan segala cerita indah di dalamnya. Novel ini memperjelas bahwa cinta tak melulu butuh sebab. Cinta tak melulu harus ditanya dan dijawab. Acapkali kita lupa bahwa cinta tak selalu tentang yang kita inginkan, melainkan cinta adalah tentang yang kita butuhkan. Rintik Sedu, sudah sangat baik untuk memperjelas ide ceritanya. Dan sesuai dengan alasan saya membeli dan membaca novel ini, ceritanya tidak berlatar anak sekolahan, melainkan anak kuliahan. Untuk penggunaan bahasa, cukup mudah dipahami dan cocok dijadikan bacaan ringan di saat weekend!Saya perlu jujur untuk mengakhiri review ini. Buku ringan dan cukup menghibur, jalan ceritanya sederhana dan mudah ditebak, tipikal teenlit. Jadi, saya merekomendasikan novel ini untuk bacaan remaja sekolahan 7/ membaca! Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyak orang yang mengatakan jika dalam suatu hubungan persahabatan antara pria dan wanita, salah satunya atau bahkan keduanya pasti ada yang menyimpan rasa. Beberapa mungkin saling berkomitmen menjalani hubungan yang lebih serius, tapi ada beberapa yang memilih tidak menyuarakan perasaan mereka. Hal seperti ini juga tertuang dalam novel Kata karya Rintik ini berkisah tentang seorang gadis bernama Binta yang memendam perasaan pada sahabatnya sendiri dan dirundung rasa rindu pada Biru, sahabatnya. Sedari kecil mereka selalu bersama, tapi kini harus dipisahkan dengan jarak. Keduanya saling menyimpan perasaan tapi tak saling menyuarakan. Di sisi lain, kehidupan Binta justru diusik dengan kehadiran Nugraha dalam yang sedari kecil berambisi untuk menjelajahi seisi bumi, memutuskan untuk tidak berkuliah setelah lulus SMA, dirinya lebih memilih menjadi seorang petualang dan meninggalkan Binta sendiri dengan perasaannya. Binta yang bingung dengan kepergian Biru, justru diusik dengan kedatangan orang tak dikenal bernama Nugraha dalam kehidupannya. Nugraha benar-benar tertarik dengan kepribadian Binta sejak pertama kali bertemu, dirinya menginginkan untuk mengenal lebih jauh sosok Binta. Walau sudah ditolak berpuluh kali, Nugraha tetap tidak menyerah untuk dekat dengan Binta. Tak disangka, sedikit demi sedikit hati Binta luluh. Tanpa sadar Binta telah nyaman dengan Nugraha, tapi di situasi seperti itu Biru justru kembali pada Binta. Binta yang memang masih memiliki rasa dengan Biru, memilih pulang, kembali pada Biru. Namun nyatanya, perasaan memang tak dapat dibohongi, Binta menyayangi Biru tapi tak lebih dari sekedar sahabat, yang dia anggap rumah ternyata hanya tempat singgah, yang menjadi rumah tempat kembali hanyalah Nugraha. Binta yang keras kepala, memilih untuk menentang kata hatinya. Namun Biru yang menyadari perasaan Binta justru mengikhlaskan perasaannya dan merelakan Binta untuk bersama dengan Nugraha. Kisah cinta segitiga yang disajikan oleh ntsana ini memberi kesan yang berbeda di hati para pembacanya. Tokoh Binta yang sulit ditebak, membuat pembaca kebingungan dengan sikapnya terhadap Nug, dirinya benar tak bisa jujur pada perasaannya sendiri. Berkali-kali Binta mencoba untuk membenci Nugraha, maka berkali-kali pula Binta membohongi dirinya sendiri. Tokoh Binta ini sangat keras kepala untuk mempertahankan Biru dihatinya, padahal yang sebenarnya terjadi adalah hatinya menginginkan Nugraha. Sama halnya dengan Binta, Biru juga selalu menentang kata hati, Dia tak ingin perasaannya pada Binta lebih jauh daripada sahabat, tapi kata dan hati tak sejalan, kenyataan yang ada adalah dirinya menginginkan Binta lebih dari sekedar sahabat. Jika orang-orang berpikir bahwa menyatakan perasaan pada seseorang yang memiliki rasa yang sama akan semudah membalikkan telapak tangan, tidak dengan Biru. Biru justru menganggap dirinya tak pantas untuk dicintai oleh Binta, Dan memilih untuk tidak menyatakan perasaannya. Butuh berpikir beribu-ribu kali untuk melakukan hal tersebut. Hingga saat dirinya sudah yakin akan perasaannya, hati Binta justru telah jatuh pada orang yang berbeda, bukan dirinya. Meskipun novel ini berhasil menyihir banyak sekali pembaca, namun novel ini juga cukup sulit untuk diangkat kedalam kehidupan nyata. Banyak diantara bagian-bagian cerita yang di deskripsikan oleh penulis lebih berimajinasi dari apa yang sebenarnya terjadi di dalam kehidupan. Pengekspresian tokoh dalam cerita ini begitu terperinci sehingga meminta pembaca agar dapat berekspetasi serupa dengan penulis. Ntasana berhasil merangkai kata-kata nan indah dan mudah membuat pembaca dari cerita ini sangat sulit kita lihat contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca dapat membayangkan apa yang terjadi pada tokoh meskipun konflik yang dialami tokoh sangat rumit. Pembaca akan dibuat bingung terutama kepada tokoh Binta, karena dalam novel ini diceritakan bahwa Binta yang mulai menyimpan rasa pada Nugraha justru masih mengharapkan Biru untuk datang kembali dari masing-masing tokoh begitu kuat sehingga pembaca harus ekstra dalam membayangkan seperti apa tokoh tersebut ketika membaca novel ini. Apalagi ketika pembaca ingin mengimajinasikan jika dirinya ada pada posisi para tokoh, perlu perhatian tambahan. Membaca novel ini sangat membutuhkan fokus yang baik agar pembaca bisa memaknai maksud yang dituangkan oleh karakter dalam novel ini dibuat sedemikian rinci agar pembaca mudah membedakan terutama kepada siapa sebenarnya hati Binta berlabuh. Pembaca banyak dibuat bingung dengan pemikiran dan isi hati Binta. Sosok Binta yang keras kepala, tidak mau mencoba hal baru padahal ada yang lebih baik bagi dari itu, novel ini telah menjadikan Ntasana dengan nama pena Rintik Sedu melejit, apalagi dikalangan para remaja. Karya-karyanya dapat dikatakan tidak ada yang gagal. Ntasana berhasil meninggalkan bekas pada hati para pembaca dan membuat untuk tidak pernah bosan membaca hasil karyanya. DIBUAT OLEH ANNISHA TRIANA DEW dan ILMI NURAINI XII MIPA 1 Lihat Fiksiana Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. a. Identitas BukuJudul KataPengarang Rintik Sedu Nadhifa Allya TsanaPenerbit Gagas MediaTahun Terbit 2018 Cetakan ke-2, 2018 Cetakan pertamaGenre Roman, fiksiJumlah Halaman 396 halamanHarga Buku Rp harga Pulau Jawa"Kata" adalah sebuah novel fiksi roman best seller yang menceritakan tentang seorang gadis yang terjebak dengan masa lalunya, disaat ada pria lain yang peduli dengannya. Novel ini ditulis oleh Nadhifa Allya Tsana, atau dikenal sebagian orang dengan nama Rintik Sedu. Buuku lain yang ia tulis diantaranya adalah "Geez & Ann" seri 1, 2, dan 3. Tidak hanya aktif menulis novel, Tsana juga dikenal karena akun media sosialnya dengan username rintiksedu di instagram, yang sering mem-posting tulisannya dan digemari oleh orang Sinopsis Binta Dineshcara namanya. Ia adalah seorang mahasiswi cantik jurusan Ilmu Komunikasi. Binta memiliki sifat yang sangat tertutup dan cuek, yang membuatnya tidak memiliki banyak teman. Binta suka tenggelam dalam lamunanya sendiri akan masa lalu yang gelap. Karena ayahnya yang pergi meninggalkan keluarganya, Binta hanya tinggal bersama ibunya yang menderita skizofrenia. Sejak ayahnya pergi, kehidupan Binta semakin kelam. Seperti belum cukup, masalah Binta ditambah lagi dengan masa lalu rumitnya dengan seorang pria, yang belum diketahui lagi bagaimana lanjutannya. Binta memiliki teman bernama Cahyo. Ia adalah satu-satunya teman Binta. Kehidupan Binta di kampus tidak begitu menarik, ia lebih suka menghabiskan waktu menyendiri. Hingga suatu saat, teman Cahyo yang bernama Nugraha, tampak mengganggu kehidupan dan perasaan Binta. Nugraha adalah mahasiswa arsitektur yang populer. Berbagai cara dilakukan Nugraha agar ia diterima sebagai teman oleh Binta. Nugraha atau yang akrab dipanggil "Nug" selalu mencari keberadaan Binta walaupun selalu direspon dengan cuek dan jutek. Kejutekan Binta tak membuat Nug merasa kesal, hal itu malah membuatnya senang karena menurutnya lucu. Binta tidak hanya cuek dan jutek pada Nug saja, namun kepada semua lelaki. Karena dikejar dan diistimewakan seperti itu mengingatkannya terhadap masa lalunya, yaitu berjalannya waktu, Nugraha semakin dekat dengan Binta dan ibunya. Binta mulai menyukai Nug dan perlahan melupakan Biru. Hingga suatu hari, Cahyo memberinya hadiah tiket ke Banda Neira. Disana, ia bertemu Biru. Ternyata tiket tersebut pemberian Biru saat ia kebetulan bertemu dengan Cahyo. Binta kembali luluh pada Biru, selama menetap di Banda Neira. Hingga pada hari terakhir ia disana, Biru menolak untuk ikut Binta pulang ke Jakarta karena ia merasa hanya akan menyakiti Binta. Binta pun pulang dalam keadaan yang mengetahui apa yang terjadi, lebih memilih diam saat Binta sampai di Jakarta. Suatu hari, Biru ke Jakarta dan mengetahui tentang Nug. Ia merasa bahwa Nug jauh lebih baik bagi Binta. Binta tidak ingin menemui Biru, namun Biru datang untuk memberi tahu bahwa Nug lah yang pantas baginya. Akhirnya, Nugraha dan Binta menjalani hari-hari baru dengan Kelebihan Secara keseluruhan, menurut novel ini cukup baik. Ceritanya memang sederhana namun dikemas dengan plot yang rapih dan menarik. Novel ini cocok sebagai bacaan ringan bagi anak muda atau para remaja, namun juga tetap bermakna indah karena banyaknya kata-kata puitis didalamnya. Konflik yang ada pun tidak dilebih-lebihkan, dan bisa terlihat perkembangan karakter dari tiap KekuranganWalaupun novel ini termasuk dalam kategori best seller, tetap tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan atau kesalahan pada buku ini. Beberapa kesalahan penulisan kata dapat ditemukan dalam buku ini, yang menandakan kurang telitinya editor. Selanjutnya, walaupun novel ini memang termasuk buku bacaan yang ringan, kalimat dalam novel "Kata" banyak memuat majas, puisi, dan kalimat puitis lainnya yang cukup panjang. Hal ini membuat beberapa orang memerlukan pemahaman yang dalam untuk mengerti maksud dalam tulisan tersebut. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Identitas buku Judul Buku KataPenulis Nadhifa Allya Tsana Rintik SeduTahun Terbit 2018 Cetakan PertamaPenerbit Gagas MediaJumlah 389 HalamanISBN 978-979-780-932-4Sinopsis Seorang gadis bernama Binta Dineskara, yang hidup bersama seorang ibunya yang mengidap penyakit skizofrenia, setelah di tinggalkan oleh suaminya yang entah pergi kemana dan tak pernah kembali lagi ke Binta dipenuhi masalah yang ia sendiri pun bingung harus bagaimana lagi menyikapinya, dan dengan segala masalahnya, Binta tumbuh menjadi gadis misterius, ia tak pernah mau bersosialisi dengan orang lain kecuali Ibunya, pembantunya, dan sahabatnya bernama Cahyo, walapun memang ia adalah mahasiswi ilmu ia masuk jururusan tersebut pun karna ke ingun seseorang yang begitu amat berharga bagia nya, yaitu Biru, sahabat nya sedari kecil yang kini pergi entah kemana ,tak pernah ia temui lagi, namun bayang-bayang Biru tak pernah hilang dari ingatannya,Biru tetap lah Biru yang ia rindukan, yang ingin sekali ia temui suatu saat ketika Datang lah seorang pria bernama Nugraha dalam kehidupan Binta, nugraha yang menyukai Binta namun Binta merasa risi dengan kedatangan Nug, ia meresa Nugraha terlalu berlebihan terhadapnya, meski memang Nugraha sangat baik sekali bahkan ia baik kepada ibunya Binta, ia rela mengunjungi rumah Binta untuk sekedar melihat kondisi ibunya, memanggil tukang untuk membereskan koloma ikan setiap minggu nya. Suatu hari cahyo, sahabatnya binta satu satunya di kampus, memberikan sebuah tiket untuk binta, agar pergi berlibur,binta mengiyakan saran Cahyo..Binta bergegas sampai tujuan, Binta bertemu dengan orang yang tak ia sangka, yaitu Biru,yaa Sebelumnya Cahyo sudah mengenal Biru, Liburan nya ia habiskan bersama biru hingga saat nya pulang tiba, Mau tak mau binta harus balik lagi dan kembali hidupnya di ganggu oleh seorang Nugraha, namuun dengan segala perhatian nugraha hati Binta mulai luluh ia perlahan menghapus bayang-bayang Biru dan mulai menaruh hatinya pada buku kata Buku nya membuat si pembaca menjadi terus menrus penasarn dengan isi cerita nya, hingga tak ingin berhenti membuka halaman per halaman yang ada dalam buku kata ini. Kekurangan Kata-kata nya terlalu berbelit, hingga harus berpikir aga lama untuk mencerna kata-kata yang digunakan.

resensi novel kata rintik sedu