Halaqah yang ke-42 dari Silsilah Ilmiyyah Manasik Haji adalah tentang Bermalam di Mina pada Hari Tasyrik 1⃣ Semua jamaah haji bermalam di Mina pada tanggal 11 dan malam tanggal 12. 2⃣ Barangsiapa yang ingin bersegera atau melakukan Naffar Awal maka dia harus keluar dari Mina pada tanggal 12 sebelum tenggelam matahari dan melempar Jumroh
Halaqahyang ke-23 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "Terbitnya Matahari Dari Barat". Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah ﷻ untuk terbit dari timur, sampai ketika sudah waktunya maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak mengizinkan matahari untuk terbit dari timur. Dan menyuruhnya
Peristiwahari kiamat wajib untuk umat Islam imani. Iman kepada hari kiamat merupakan rukun iman ke-5. Dengan mengimani datangnya hari kiamat, umat Islam seharusnya menghindari segala perilaku yang dilarang oleh Allah SWT dan memperbanyak amalan baik untuk mendapatkan pahala serta menghapus dosa yang pernah dilakukan. Tanda-tanda hari kiamat. a.
Halaqahyang ke-42 dari Silsilah 'Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh. Beliau rahimahullah mengatakan. عن الحارث الأشعري رضي الله عنه عن النبي ﷺ أنه قال: آمركم بخمس الله أمرني بهن السمع، والطاعة
Halaqahyang ke-70 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Al-Jannah dan kenikmatannya (Bagian 5) Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda :
poster pelestarian hewan dan tumbuhan yang mudah digambar dan simple. 🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, حفظه لله تعالى 📗 Beriman Kepada Hari Akhir السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-49 dari Silsilah Ilmiyah Berimān kepada hari akhir adalah tentang “Beberapa Kejadian Di Padang Mahsyar Bagian kedua” Di antara kejadian di Padang Mahsyar bahwasanya Allāh akan bertanya kepada para malāikat dan Nabi Īsā. alayhissalām. Allāh menyebutkan di dalam Surat Sabā’ 40-42 Bahwasanya di Padang Mahsyar Allāh akan bertanya kepada para malāikat yang disembah oleh sebagian manusia. Sebagai penghinaan terhadap orang-orang musyrikin yang dahulu menyembah mereka. Apakah mereka ini dahulu menyembah kalian? Para malāikat menjawab “Maha Suci Engkau, Engkau-lah pelindung kami, bukan mereka. Akan tetapi sebenarnya mereka dahulu telah menyembah jinn. Kebanyakan mereka berimān kepada jin tersebut” Maksudnya bahwasanya orang-orang musyrikin ketika menyembah selain Allāh, baik orang shālih, benda mati dan lain-lain, maka pada hakikatnya mereka menyembah jinn, karena yang menyuruh mereka untuk menyekutukan Allāh adalah jinn. ⇒Apabila mereka menaati, berarti mereka telah menyembah jin tersebut. Para malāikatpun tidak berkuasa untuk memberikan manfaat, dan tidak pula mudharat kepada orang-orang yang telah menyembah mereka. Para penyembah malāikat itu pun akan diadzab oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Di dalam Surat Al-Māidah 116-117 Allāh menyebutkan bahwasanya Allāh akan bertanya kepada Nabi Īsā alayhissalām sebagai penghinaan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla terhadap orang-orang nashrāni yang menjadikan beliau dan ibu-ibu beliau sebagai Tuhan. Wahai Īsā putra Maryam, Apakah engkau dahulu pernah mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku dua Tuhan selain Allāh ? Īsā alayhissalām menjawab “Maha Suci Engkau tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk mengatakannya”. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada dirimu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya, yaitu “Sembahlah Allāh Rabb-ku dan Rabb kalian”. Dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku hidup, maka setelah Engkau wafatkan atau angkat aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu. Demikianlah keadaan para malāikat dan Nabi Īsā alayhissalām. Mereka adalah mahluk yang taat beribadah kepada Allāh. Senang apabila manusia hanya menyembah kepada Allāh dan mereka tidak pernah menyuruh manusia menyembah diri mereka. Demikian pula orang-orang yang shālih dan wali-wali Allāh. Manusia yang terlalu berlebih-lebihan terhadap mereka, √ Mereka membuat patung mereka, √ Mereka memajang gambar mereka, √ Mereka membangun dan menghias kuburan mereka, √ Mereka meyakini bahwasanya mereka mengetahui sesuatu yang ghaib, √ Mereka berdo’a kepada mereka, √ Mereka bepergian jauh untuk berziarah ke makam mereka, √ Mereka beri’tikāf di kuburan mereka, √ Mereka menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka, √ Mereka membangun masjid di atas kuburan mereka, atau √ Mereka memasukkan kuburan mereka di dalam masjid, √ Mereka bertawassul dengan do’a mereka setelah mereka meninggal dunia atau menganggap orang-orang shālih tersebut bisa mendekatkan diri mereka kepada Allāh, ini semua termasuk berlebihan. Jangan sampai keadaan seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nūh ”alayhissalām yang berlebihan terhadap lima orang shālih yang disebutkan dalam Surat Nūh 23 Atau seperti keadaan sebagian orang yang mengaku mencintai Ali bin Abi Thalib, Fātimah, Hasan, Husain dan sebagian keturunan beliau Radhiyallāhu anhum, kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, حفظه لله تعالى 📗 Beriman Kepada Hari Akhir السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-42 dari Silsilah Berimān Kepada Hari Akhir adalah tentang”Keadaan Manusia Ketika Hisāb” Ada di antara manusia yang kelak akan sulit hisābnya, ada yang mudah, dan ada di antara mereka yang sama sekali tidak dihisāb. Orang-orang kāfir menurut pendapat yang lebih kuat meskipun amalan mereka adalah amalan yang sia-sia namun mereka akan dihisāb dan ditanya oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sebagai celaan kepada mereka dan untuk menunjukkan keadilan Allāh serta menegakkan hujjah atas mereka. Hisāb terhadap orang-orang kāfir akan sangat teliti. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda وَمَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكْ “Barang siapa yang diperiksa dengan teliti hisābnya, maka dia akan binasa” Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim Adapun orang-orang yang berimān maka mereka akan dihisāb dengan hisāb yang mudah. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman فَأَمَّا مَنۡ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُ ۥ بِيَمِينِهِۦ ٧ فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابً۬ا يَسِيرً۬ا ٨ “Adapun orang yang diberi kitāb dengan tangan kanannya,maka dia akan dihisāb dengan hisāb yang mudah”. QS Al-Insyiqaq 7-8 Dan yang dimaksud dengan hisāb yang mudah disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam dalam sebuah hadīts yang artinya “Sesungguhnya Allāh akan mendekatkan seorang mu’min kemudian menutupinya, kemudian Allāh berkata kepadanya, “Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu mengetahui dosa ini?” Maka orang mu’min tersebut akan berkata, “Iya wahai Rabbku”. Sehingga ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah membuatnya mengakui dosa-dosanya dan hamba tersebut melihat bahwasanya dirinya binasa yaitu karena dosa-dosanya tersebut, maka Allāh berkata aku telah menutupi dosa-dosamu ini di dunia dan aku mengampuninya untukmu hari ini. Maka diapun diberi kitāb kebaikan-kebaikannya”. Hadits Riwayat Bukhāri dan Muslim Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya ada 70 ribu orang dari umatnya yang kelak tidak dihisāb sama sekali. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam menyebutkan bahwasannya mereka adalah ⑴ Orang-orang yang tidak pernah minta diobati dengan besi panas ⑵ Tidak minta diruqyah oleh orang lain ⑶ Tidak bertathayyur yaitu menganggap sial dengan melihat burung ataupun semisalnya Dan mereka hanya bertawakal kepada Allāh. Di antara mereka adalah seorang sahabat Ukasyah Ibnu Mihshan Hadīts Riwayat Bukhāri dan Muslim Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 40 Keadilah Allāh Ketika Hisab Bagian 02 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KEADILAN ALLAH KETIKA HISAB BAGIAN 2 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-40 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Keadilah Allāh Ketika Hisab Bagian 02. Di antara keadilan Allah ketika hisab, 4⃣ Bahwasanya kebaikan dan kejelekan sekecil apapun yang disembunyikan di dalam hati maupun yang dinampakkan akan didatangkan oleh Allah Tidak ada manusia yang di dzolimi karena kebaikan yang terlupakan atau karena kejelekan yang tidak dia lakukan. Allah berfirman فَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَيۡرً۬ا يَرَهُ ۥ ٧ وَمَن يَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ۬ شَرًّ۬ا يَرَهُ ۥ ٨ Maka barang siapa yang mengamalkan kebaikan seberat atom sekalipun dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang mengamalkan sebuah kejelekan seberat atom sekalipun akan melihatnya. Az-Zalzalah 7-8 5⃣. Di antara keadilan Allah ketika hisab, bahwasanya seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Allah berfirman وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ۬ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ “Dan sebuah jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang lain.” Al-An’am 164 Kecuali apabila seseorang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya dalam kesesatan orang tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda, وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثَمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa orang yang mengikutinya. Tidak berkurang dari dosa mereka sedikitpun HR. Muslim. 6⃣. Di antara keadilan Allah masing-masing kita akan dipersilahkan melihat sendiri isi kitabnya. Allah berfirman وَنُخۡرِجُ لَهُ ۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ ڪِتَـٰبً۬ا يَلۡقَٮٰهُ مَنشُورًا ١٣ ٱقۡرَأۡ كِتَـٰبَكَ كَفَىٰ بِنَفۡسِكَ ٱلۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيبً۬ا ١٤ مَّ “Dan Kami akan keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab dalam keadaan terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu pada hari ini yang menghisab dirimu sendiri.” Al-Isra’ 13-14 7⃣. Di antara keadilan Allah, Allah akan mendatangkan para saksi supaya tidak ada alasan bagi manusia. Didatangkan para Rasul yang akan bersaksi atas umatnya, bahwasanya mereka sudah menyampaikan. Allah berfirman فَكَيۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ أُمَّةِۭ بِشَهِيدٍ۬ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَـٰٓؤُلَآءِ شَہِيدً۬ا “Maka bagaimana jika Kami datangkan seorang saksi dari setiap umat dan Kami akan datangkan dirimu sebagai saksi atas mereka.” An-Nisa 41 Malaikat akan menjadi saksi. Allah berfirman وَجَآءَتۡ كُلُّ نَفۡسٍ۬ مَّعَهَا سَآٮِٕقٌ۬ وَشَہِيدٌ۬ “Dan akan datang setiap jiwa bersamanya para Malaikat yang menuntun dan Malaikat yang menjadi saksi.” Surat Qaaf 21 Bahkan anggota badan manusia akan menjadi saksi di hari kiamat. Allah berfirman ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٲهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيہِمۡ وَتَشۡہَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ “Pada hari ini akan Kami tutup mulut-mulut mereka dan tangan-tangan mereka akan berbicara dengan Kami. Dan kaki-kaki mereka akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka lakukan” Yaasin 65 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍
halaqah 42 beriman kepada hari akhir